Senin, 26 April 2010

papua name arigi

Keanggotan CSS Yahwe Maccadeschem sebanyak + 15 KK, dengan Pimpinan Koordinator CSS Megapura, Bpk. Yosepus Soindemi dari gereja Induk GMAHK Wamena Kota.

Acara ibadah seperti biasanya di mulai tepat pada pukul 09.00 WIT.….. dan seperti biasanya dimulai dengan acara Cerita Mission, dilanjutkan dengan Diskusi Sekolah Sabat yang dipimpin langsung oleh para 1000 Missionaris Movement yang bertugas desa Husagama yaitu sdr. Jornei serta didampingi oleh Saudara Arphy Mulait.

“Acara diskusi sekolah sabat berjalan sangat seru, karena berbagai pertanyaan tentang “SORGA” yang diajukan dan di diskusikan secara bersama –sama dalam kelompok-kelompok orang muda ini, sehingga tak terasa jam sudah menunjukan pukul 11.00 WIT, dimana mau tidak mau, akhirnya acara Ddiskusi Ssekolah Sabath harus diakhiri”, kata Ketua PA Wilayah Pegunungan Tengah, bapak Arklaus Windesi yang juga salah satu Ketua Jemaat di GMAHK Wamena Kota.

Acara Dorongan Anggota Bekerja (AB) dipimpin oleh sdr Ayub Wuka.

Selain itu juga, acara sabat gabungan PA Wilayah Pegunungan Tengah ini, banyak diselingi dengan lagu-lagu pujian dari pemuda dan pemudi baik dari Cabang Sekolah Sabat Megapura sendiri sebagai tuan rumah, juga dari CSS Yaleskomo dan Jemaat Sogokmo yang hadir.

Acara Sabath Gabungan kali ini terlihat sangant spesial, sebab sebagian besar Pemuda yang hadir telah mewakili hampir seluruh Wilayah Pegunungan Tengah, diantaranya Pemuda Advent yang berada di wilayah Kabupaten Jayawijaya sendiri, PA CSS dari Kabupaten Yahukimo, PA CSS Yaleskomo, CSS Ilok, CSS Wamak,CSS Mikma, CSS Maimadan CSS Popukoba.

“Bukan saja itu, ada pula Pemuda Advent yang hadir dari puncak gunung tertinggi di Wilayah Pegunungan Tengah, yaitu Jemaat Pioneer Husagama dan Css.Homalimo Kabupaten Yahukimo”. Tambah Ketua PA Wilayah yang telah memiliki 4 orang anak ini.

“Walaupun mereka harus berjalan kaki dari wilayah Husagama Kabupaten Yahukimo, melintasi pegunungan dan hingga perbatasan wilayah Kabupaten Jayawijaya – Yahukimo yang ditempuh sejak hari Kamis pagi dan baru tiba pada sore harinya ini, namun saya melihat tidak ada beban di mata mereka, sungguh Tuhan itu baik”, imbuhnya membayangkan jauhnya jarak yang harus dilewati anak-anak PA wilayah Yahukimo tersebut.

Acara ibadah gabungan untuk Pemuda Advent di Wilayah Pegunungan Tengah akan dilaksanakan setiap bulan pada sabat ketiga (3).

Adapun rencana Gabungan Pemuda Advent se-Wilayah Pegunungan Tengah pada bulan berikutnya akan menempati Cabang Sekolah Sabat Popukoba.

“DAN AJARLAH MEREKA MELAKUKAN SEGALA SESUATU YANG TELAH KUPERINTAHKAN KEPADAMU,DAN KETAHUILAH,AKU MENYERTAI KAMU SENANTIASA SAMPAI AKHIR ZAMAN…” MATIUS 28 : 20

Demikian bunyi ayat inti khotbah yang disampaikan oleh Sekretaris Pemuda Wilayah Pegunungan Tengah, Sdr.Arphy Mulait, S.pd

“Baru saja kita lalui suatu acara akbar, pesta demokrasi pemilihan anggota legislatif di Negara, dan sekarang kita sedang menuju kepada suatu acara yang lebih besar lagi, yaitu pemilihan Kepala Negara (presiden)”, Kata Arpy memulaikan pembukaan khotbahnya.

“Beberapa waktu lalu, kita telah melalui pemilihan para calon legislative yang bertarung untuk mendapatkan kesempatan sebagai wakil rakyat di DPR, nantinya mereka akan duduk di kursi empuk di kantor DPRD dan DPR.setelah mereka menyampaikan visi dan misi mereka, kalau saja mereka teripilih nanti, kedengarannya semudah membalikkan telapak tangan saja. Tetapi…… apakah semuanya itu akan terwujud….?”, katanya bersemangat.

Ternyata saat ini, ada sebuah pertarungan yang sangat sengit lagi menjelang pemilihan presiden kita, ini merupakan pertarungan untuk merebut kursi orang pertama di Republik ini.

“Sebagai umat Tuhan, sebagai orang muda,apa yang harus lakukan? Kita sebagai umat pilihan Tuhan tentunya juga mempunyai visi dan misi dalam melayani Tuhan”, tambah Arpi Mulait yang juga sehari-harinya menjadi seorang guru di SMP Advent Sogokmo ini.

“Kita semua, sebagai orang-orang muda yang sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat kita, tentunya kita sedang memikul sebuah tanggung jawab yang besar, yaitu Kabarkan Injil Keseluruh Dunia…… ini merupakan suatu misi yang mulia bagi kita, dan dengan kita mengabarkan injil kepada orang lain kita akan mempercepat kedatangan Tuhan kedunia ini…..” kata Arpi dengan nada yang bersemangat.

Lebih lanjut sdr.Arphy mulait menekankan bahwa bahwa “ Jikalau tiap-tiap orang muda insyaf akan tanggungannya kepada Allah terhadap pengaruh dirinya sendiri, maka ia tidak akan mau bermalas-malas diri, melainkan ia akan memperbaiki kecakapannya serta melatih tiap-tiap kuasanya, supaya ia bisa bekerja bagi Dia, yang sudah membeli kita dengan darah-Nya sendiri” (amanat kpd org muda hal,172) .

Didalam tugas kita, lanjut Arpi, untuk memberitakan Injil ini memang akan ada banyak hal yang akan kita hadapi, tetapi hal itu jangan membuat semangat kita luntur…..

Wilayah Pegunungan Tengah ini sangat luas …..dan masih banyak Saudara kita yang berada dibalik gunung sana yang belum mengenal akan Yesus………dalam melaksanakan amanat agung dan mulia yang terdapat di dalam injil Matius 28 : 19.

“Karena itu “ Pergilah jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus… ini haruslah menjadi visi dan misi bagi masing – masing kita pemuda dan pemudi yang hadir pada sabath siang hari ini…..” lanjutnya menghimbau semua orang-orang muda yang hadir dan duduk termangu-mangu memandang semangat orang muda yang satu ini.

saya ingin kita semua yang telah mengambil tekad untuk mengikuti Yesus kita harus mempunyai suatu tekad untuk menyelesaikan pekerjaan –Nya ……oleh sebab itu ada dua tujuan yang harus menjadi komitmen kita dalam melayani Tuhan,….

Tujuan yang sangat sederhana untuk kita capai bersama, yaitu “ KESELAMATAN dan PELAYANAN “. Ini merupakan suatu visi yang mendunia dari kita orang muda…..

Saudara-saudari orang muda yang Yesus kasihi, marilah kita berfokus pada Keselamatan orang muda kita dengan selalu mengundang mereka kepada suatu hubungan yang menyelamatkan dengan Yesus Kristus.

Dan marilah kita melatih sesama pemuda kita untuk terlibat dalam Pelayanan di masyarakat dan di dunia sehingga mereka akan terlibat dalam pekabaran injil ini…….

Saudara – saudari orang muda yang Yesus kasihi…… kita harus belajar memberikan penghargaan yang tepat atas kebenaran kuasa yang Tuhan Allah telah karuniakan kepada kita sekalian.

Jikalau seorang muda harus mulai pada anak tangga yang paling bawah,maka janganlah ia tawar hati,melainkan haruslah ia mengambil keputusan untuk menaiki tangga itu dari satu tangga kepada anak tangga yang lain sampai ia mendengar suara Yesus yang berkata : Sabaslah,hai hamba yang baik dan setiawan …. Atas yang sedikitpun engaku setia;Aku akan menetapkan engkau atas hal ihwal yang banyak.masuklah engaku kedalam kesukaan tuanmu.(Amanat Kepada orang muda hal,172)

…………Ingatlah, hai orang-orang muda yang kekasih,bahwa tiap-tiap hari,tiap jam,tiap detik engkau sedang manganyam jala nasib kehidupanmu sendiri, Tiap –tiap kali torak benang itu ditarik, lalu dalam tenunan itu sudah teranyam lagi seutas benang, yang membikin buruk atau memperindah kain tenunan itu.

Jikalau engkau kurang peduli dan malas, artinya engkau mencemarkan kehidupan, yang sebenarnya menurut maksud Tuhan Allah harus menjadi gilang gemilang dan mulia.

Jikalau engkau lebih suka menurut kesukaan hatimu sendiri, maka kebiasaan-kebiasaan yang bukan seperti Kristus akan mengikat engkau dengan tali besi baja.

Dan jikalau engkau meninggalkan Tuhan Yesus, maka teladanmu akan diturut oleh banyak orang yang oleh sebab kelakuanmu yang tidak pantas akan tidak pernah merasai kemuliaan surga.

Tetapi jikalau engkau berusaha dengan berani hendak mengalahkan sifat amarahmu; dan tiada membiarkan satu kesempatan lalu untuk menolong orang –orang yanga ada disekelilingmu, maka terang teladanmu akan memimpin orang-orang kepada salib.

( Amanat Kepada Orang Muda Hal,196 )

Posted by Advent in 11:26:06 | Permalink | No Comments »

Monday, April 20, 2009

G

una menjawab tantangan dari Menko Kesra RI atas bantuan sebuah mesin penepung pada akhir tahun 2008 lalu, Bhakti Wanita Advent Jemaat Wamena Kota kemarin Minggu (12/04) bertempat di rumah pastori Pdt. Tonny Mayai, ibu-ibu dan kaum remaja putri, anggota BWA terlihat sedang sibuk memisah-misahkan potongan ubi jalar (bhs. Wamena = Hipere)

Kegiatan ini, menurut Ketua BWA, Ny. I. Sokoi adalah merupakan aplikasi dari tantangan Menko Kesra atas sumbangan sebuah mesin penepung untuk memberdayakan dan melatih kaum wanita Advent dalam mengolah bahan lokal untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Kita di Wamena ini kan memiliki bahan lokal yang sebenarnya bisa dimanfaatkan dengan baik guna memenuhi kebutuhan keluarga, contohnya hipere.

Karena hipere di sini adalah bahan pangan yang mudah didapat, tetapi cara pengolahannya untuk menjadi bermacam-macam bentuk masakan yang masih belum.

Oleh sebab itu, saat ini kami melaksanakan pelatihan keterampilan ini guna mengetahui berbagai macam bentuk bahan makanan yang bisa di olah dari bahan baku lokal ini,” tandas Ny. Sokoy tersenyum.

Kegiatan pelatihan keterampilan pembuatan tepung ini mendatangkan 2 orang instruktur lokal, yaitu Ny. A. Soindemi dan Ny. Pretty R.

Ny. A. Soindemi memiliki keahlian khusus di bidang pembuatan kue hipere, sebab ia telah berpengalaman beberapa kali membantu ibu-ibu PKK Kabupaten Jayawijaya dalam pelayanan ke beberapa kampung dan desa di Kabupaten Jayawijaya.

Ny. Pretty R, adalah instruktur ke dua, yang memiliki keahlian di bidang pembuatan tepung hipere, sebab telah berpengalaman di bidangnya beberapa kali mengajar para mahasiswa di Sekolah Tinggi STIPER Petra Baliem Wamena dalam pelatihan pembuatan tepung hipere.


Tepung hipere ini sendiri merupakan alternatif lain sebagai pengganti menu makanan yang ingin di sajikan berbeda.

Khusus bagi masyarakat di Lembah Baliem, hipere di hidangkan dalam bentuk di rebus atau dibakar. Ada juga yang di goreng. Namun untuk dikelola menjadi tepung dan menjadikan sebagai bahan pengolahan alternatif, masih sangat jarang bahkan belum terlihat manfaatnya di masyarakat saat ini.

“Jika kita lihat, hasil tepung dari Ubi Jalar ini dapat dijadikan berbagai macam kue ataupun bahan olahan minuman seperti cendol, oralit, minuman segar, dll, tergantung dari kreativitas yang diinginkan” kata Ketua BWA yang juga merupakan salah satu peserta yang mengikuti pelatihan ini.

Kami mengharapkan agar nantinya setelah mengikuti kegiatan ini, semua ibu-ibu dan kaum remaja putri akan mampu menyajikan berbagai macam bentuk menu masakan khususnya dari hipere dalam keluarga.


“Jadi kami mengharapkan, nantinya hipere tidak hanya disajikan dalam bentuk rebusan saja atau gorengan saja, tetapi juga bisa dibuat dalam berbagai bentuk yang menarik untuk disajikan dalam keluarga” tutup Ny. Sokoi tersipu-sipu.(End)

Posted by Advent in 11:41:27 | Permalink | Comments (1) »

G

una menjawab tantangan dari Menko Kesra RI atas bantuan sebuah mesin penepung pada akhir tahun 2008 lalu, Bhakti Wanita Advent Jemaat Wamena Kota kemarin Minggu (12/04) bertempat di rumah pastori Pdt. Tonny Mayai, ibu-ibu dan kaum remaja putri, anggota BWA terlihat sedang sibuk memisah-misahkan potongan ubi jalar (bhs. Wamena = Hipere)

Kegiatan ini, menurut Ketua BWA, Ny. I. Sokoi adalah merupakan aplikasi dari tantangan Menko Kesra atas sumbangan sebuah mesin penepung untuk memberdayakan dan melatih kaum wanita Advent dalam mengolah bahan lokal untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Kita di Wamena ini kan memiliki bahan lokal yang sebenarnya bisa dimanfaatkan dengan baik guna memenuhi kebutuhan keluarga, contohnya hipere.

Karena hipere di sini adalah bahan pangan yang mudah didapat, tetapi cara pengolahannya untuk menjadi bermacam-macam bentuk masakan yang masih belum.

Oleh sebab itu, saat ini kami melaksanakan pelatihan keterampilan ini guna mengetahui berbagai macam bentuk bahan makanan yang bisa di olah dari bahan baku lokal ini,” tandas Ny. Sokoy tersenyum.

Kegiatan pelatihan keterampilan pembuatan tepung ini mendatangkan 2 orang instruktur lokal, yaitu Ny. A. Soindemi dan Ny. Pretty R.

Ny. A. Soindemi memiliki keahlian khusus di bidang pembuatan kue hipere, sebab ia telah berpengalaman beberapa kali membantu ibu-ibu PKK Kabupaten Jayawijaya dalam pelayanan ke beberapa kampung dan desa di Kabupaten Jayawijaya.

Ny. Pretty R, adalah instruktur ke dua, yang memiliki keahlian di bidang pembuatan tepung hipere, sebab telah berpengalaman di bidangnya beberapa kali mengajar para mahasiswa di Sekolah Tinggi STIPER Petra Baliem Wamena dalam pelatihan pembuatan tepung hipere.


Tepung hipere ini sendiri merupakan alternatif lain sebagai pengganti menu makanan yang ingin di sajikan berbeda.

Khusus bagi masyarakat di Lembah Baliem, hipere di hidangkan dalam bentuk di rebus atau dibakar. Ada juga yang di goreng. Namun untuk dikelola menjadi tepung dan menjadikan sebagai bahan pengolahan alternatif, masih sangat jarang bahkan belum terlihat manfaatnya di masyarakat saat ini.

“Jika kita lihat, hasil tepung dari Ubi Jalar ini dapat dijadikan berbagai macam kue ataupun bahan olahan minuman seperti cendol, oralit, minuman segar, dll, tergantung dari kreativitas yang diinginkan” kata Ketua BWA yang juga merupakan salah satu peserta yang mengikuti pelatihan ini.

Kami mengharapkan agar nantinya setelah mengikuti kegiatan ini, semua ibu-ibu dan kaum remaja putri akan mampu menyajikan berbagai macam bentuk menu masakan khususnya dari hipere dalam keluarga.


“Jadi kami mengharapkan, nantinya hipere tidak hanya disajikan dalam bentuk rebusan saja atau gorengan saja, tetapi juga bisa dibuat dalam berbagai bentuk yang menarik untuk disajikan dalam keluarga” tutup Ny. Sokoi tersipu-sipu.(End)

Posted by Advent in 11:41:09 | Permalink | No Comments »

Friday, March 20, 2009

REKREASI JEMAAT WAMENA KOTA
Menjalin Kebersamaan dalam Mengefektifkan Pelayanan Umat
By: Naftali Rumbiak

S

eseorang yang kreatif pasti lebih baik dibandingkan yang kuran kreatif, apalagi yang tidak aktif sama sekali. Seorang pemimpin yang kreatif, akan lebih baik dari pemimpin yang tidak kreatif, pegawai yang kreatif akan lebih diperlukan dari pada staf yang kurang kreatif.

Seorang yang memiliki kreatifitas akan lebih menonjol dan di kenal dibandingkan dengan yang kurang kreatif.

Seorang yang berpengalaman dan bijaksana bisa saja dengan cepat akan melontarkan pertanyaan, “ Hal apa yang lebih baik?” atau “apa yang lebih dibutuhkan agar terjadi perubahan dan menimbulkan semangat kerja?”

Guna menjawab pertanyaan tersebut diatas, ada banyak cara. Salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan rekreasi sambil bermain games, menikmati alam ciptaanNya serta merenungkan kasihNya yang telah kita alami selama ini.

Hal inilah yang dilakukan oleh Jemaat Wamena Kota pada saat penyusunan program kerja jemaat, khususnya pada program kerja para Ketua-Ketua Jemaat, guna menjalin kebersamaan umat dalam mengefektifkan pelayanan di jemaat.

Minggu, 15 Maret 2009, seluruh anggota Jemaat Wamena Kota bersama-sama mengadakan rekreasi ke pinggiran kota Wamena, tepatnya di desa Wosy.

Desa Wosy berada sekitar 15 km arah utara melewati distrik Kurulu. “Saudara-saudara, rekreasi jemaat yang kita akan lakukan pada hari Minggu besok, merupakan program kerja para ketua yang telah kita sepakati bersama pada konferensi jemaat awal Januari lalu, dan kita akan laksanakan besok guna menjalin kebersamaan umat dalam mengefektifkan pelayanan kita selama satu tahun ini”, kata Pdt. Tonny Mayai saat mengumumkan rencana pelaksanaan kegiatan retreat jemaat, Sabat (14/3).

Kegiatan rekreasi ini bertolak dari halaman gereja jemaat Wamena Kota, tepat pukul 10.00 WIT menggunakan 1 bus, 1 truck, 2 mobil pick up, 1 mobil kijang dan 1 mobil avansa. Anggota jemaat yang hadir cukup banyak, diantaranya anak-anak, remaja, pemuda, orang dewasa, juga ada oma dan opa H. Kumakauw yang turut meramaikan kegiatan rekreasi ini.

Saat tiba di lokasi kegiatan rekreasi, kegiatan dimulaikan dengan sebuah renungan singkat dari pendeta jemaat, di selingi dengan lagu pujian oleh SS anak-anak dan pra-remaja serta kwartet plus pimpinan bapak F. Rumbiak.

Kegiatan dilanjutkan dengan permainan (games). Canda tawa terlihat menghiasi permainan games yang dipimpin langsung oleh Pdt. T. Mayai beserta sdr. Naftali Rumbiak.

“Wah…saya hari ini baru bisa ketawa sampai raut wajah serta mulutku terasa capek sekali” kata Oma H. Kumakauw di sela-sela permainan games.

Acara games yang diberikan kepada para peserta rekreasi jemaat diantaranya, “games Presiden, Pemburu & Binatang Buas, Ular Patola serta yang paling seru adalah Penyakit Menular”.

“Saya tidak mau! Jangan dekati saya! Saya tidak bisa! Saya tidak mau kena penyakit itu!” teriak ibu Ida Wambrauw (Istri bpk. Jhon Wambrauw) saat di dekati oleh ibu A. Soindemi yang memperagakan dirinya terkena penyakit sambil berjalan menuju ibu Ida, hendak menularkan penyakitnya. Tawa riak, senyum serta keceriaan tampak menghiasi seluruh peserta rekreasi siang itu.

Setelah kegiatan games hampir 1 jam lebih, akhirnya tibalah waktu untuk menikmati alam dan bebas berkreasi di sekitar lingkungan area taman rekreasi Goa Kontilola.

Para remaja pria dan beberapa orang pemuda langsung menuju kolam pancing dan memancing ikan, serta sebagian lagi berjalan-jalan di sekitar lokasi menikmati alam ciptaanNya.

Bahkan ada yang berfoto di depan pintu Goa yang saat itu masih di kunci, sehingga tidak ada seorangpun yang dapat masuk dan menelusuri isi goa seperti biasanya.

Tepat pukul 12.00 WIT, seluruh anggota jemaat berkumpul bersama untuk makan siang yang sudah di siapkan oleh masing-masing peserta.Pukul 13.00 WIT, seluruh anggota jemaat kembali ke kendaraan yang ada untuk bersiap-siap pulang kembali ke gedung gereja dan berpisah dengan senyum di wajah masing-masing.

Kiranya melalui kegiatan rekreasi jemaat ini, seluruh anggota jemaat akan menjadi kompak, saling bekerja sama dalam menjalankan program pelayanan di jemaat selama satu tahun ini.

Tuhan memberkati. AMIN. (NR)

Posted by Advent in 06:40:16 | Permalink | Comments (2)

Thursday, March 12, 2009

KKR Penuaian di CSS Mikma, 11 Jiwa di Babtis

11 JIWA DI BABTISKAN PADA KKR DI CSS MIKMA — WAMENA

K

ekristenan di mulai dengan dan adalah tentang hubungan dimana masing-masing pribadi direkatkan bersama-sama dalam persekutuan dengan Kristus dan satu dengan lainnya.

Gereja memperagakan persekutuan yang hangat melalui kasihnya bagi orang muda dan penerimaannya terhadap mereka. Penuaian jiwa, merupakan jangkauan penyabitan bagi keselamatan umat.

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Wilayah Pegunungan Tengah, dalam hal ini, pendeta wilayah, saat menyusun program kerja pada awal tahun 2009 lalu, telah menyusun rencana pelaksanaan KKR bersama para TSPM yang berada di bawah pengawasan pendeta wilayah.

Sabat, 07 Maret 2009 minggu lalu, menjadi bukti terlaksanya salah satu program kerja pendeta yaitu melaksanakan KKR mencakup wilayah pelayanan GMAHK jemaat Wamena Kota dan jemaat Sogokmo.

Kegiatan PA yang dilangsungkan sejak tanggal 1-7 Maret 2009 bertempat di CSS Mikma.

CSS Mikma berada di atas sebuah bukit yang cukup tinggi, dan dapat dijangkau melalui jalan setapak.

Walaupun kondisi cuaca saat itu sedang musim hujan, sehingga tanah berlumpur, licin dan perjalanan mendaki yang cukup melelahkan, namun kondisi ini tidak menyurutkan semangat pelayanan kami.

Tema KKR, “Kebahagiaan Sejati” dengan pembicara utama adalah Pendeta Tonny Mayai, S.Th.

Setiap harinya, walaupun harus berjalan melalui jalan setapak, menapaki lereng perbukitan menuju desa Mikma tempat berlangsungnya KKR, dengan kelelahan dan rintangan perjalanan yang licin, namun demi melayani Tuhan, semua dapat dilewati dengan baik.

Para TSPM yang menjadi mitra kerja pendeta wilayah dalam pelayanan bagi 8 CSS yang berada di wilayah Pegunungan Tengah turut membantu kesuksesannya pelaksanaan KKR dengan mengkoordinir penggalangan anggota CSS dan para tamu.

Acara KKR di mulaikan pukul 17.00 WIT setiap harinya dengan pemutaran Film Tuhan Yesus. Kemudian dilanjutkan dengan acara kesaksian dan dorongan pelayanan dari anggota 1000 MM (Missionary Movement).

Anggota CSS yang hadir cukup banyak, sekitar 30-40 orang tiap malamnya termasuk para tamu dan undangan.

Walaupun kondisi bangunan gereja yang tidak terlalu besar, namun masih dapat menampung seluruh anggota jemaat dan para tamu yang hadir.

Acara kesehatan dan kesaksian dari para anggota 1000 MM, diantaran oleh Pdtm.Edie, sdr. Adie, Sdri. Riris dan lainnya sangat menarik dan mendapatkan perhatian yang cukup serius dari para hadirin yang hadir saat itu.

Materi KKR dari malam ke malam yang dibawakan dengan begitu bersemangat dan sangat jelas oleh pendeta wilayah.

Sejak malam pertama, malam kedua sampai malam terakhir, Jumat (6/3), semua materi berfokus kepada Yesus sebagai Yesus sumber kebenaran.

Tidak ada sesuatu pun yang dapat kita harapkan untuk memberikan kebahagiaan yang sejati selain hanya di dalam Yesus Kristus saja.

Akhirnya pada malam itu juga, 10 Jiwa bersedia untuk menerima Yesus Kristus melalui babtisan kudus.

Sabat pagi, acara kebaktian merupakan gabungan bagi semua CSS yang berada dekat dengan CSS Mikma, diantaranya CSS Popukoba, Wamak, Ilok, Yaleskomo, anggota Jemaat Sogokmo dan sebagian anggota jemaat Wamena Kota.

Saat pengambilan janji dan sumpah babtisan, 10 jiwa yang telah bersedia menerima Yesus dengan sigap berdiri dan menyatakan penerimaan janji dan sumpah babtisan yang akan dilaksanakan siang itu juga.

“Roh Kudus turut hadir dan bekerja, sehingga pada saat upacara babtisan akan dimulai, 1 jiwa lagi datang dengan pergumulan yang sangat berat, menyatakan siap menerima Yesus melalui babtisan”, kata pendeta Tonny saat melaksanakan babtisan.

Sabat siang, seluruh umat surgawi bersorak memuji Tuhan, karena 11 jiwa akhirnya dapat dibabtiskan dengan baik, aman dan berlangsung dengan hikmat.

Kiranya Tuhan memberkati 11 Jiwa yang baru menerima Yesus Kristus melalui babtisan kudus.

Tolong doakan kami, dalam pelayanan umat di Wilayah Pegunungan Tengah yang cukup luas ini. AMIN!! (Nicko)

Posted by Advent in 08:21:19 | Permalink | No Comments »

Wednesday, February 18, 2009

Kesaksian Pdt. A. Sadondang

Semua telah ditaklukkan-Nya

Oleh : Pdt. Alfian Sadondang, Ndugundugu – Paniai, TANAH PAPUA.

Ibrani 2:8 Segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya. Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu Kepada-Nya, tidak ada suatupun yang IA kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya…

Dalam pelayanan kami yang sudah tahun ketiga ini di pedaalman Ndugundugu, ada begitu banyak hal yang luar biasa yang Tuhan buat dalam pelayanan kami sekeluarga. Akhir tahun 2008 kami buat KKR penuaian setelah ground work kurang lebih enam bulan dan puji Tuhan dua jiwa memberikan hidup mereka bagi Yesus lewat baptisan kudus. Mereka adalah Ibu Marta Sondegau (istri kepala suku perang Desa Agapa) dan anak Kepala Desa Agapa yaitu Wiliam Belau. Sekalipun dua jiwa adalah sedikit, tapi memberikan pengaruh yang sangat besar bagi masyrakat gereja Katolik di desa Agapa Distrik Homeyo.

Masyarakat Pegunungan Tengah tidak terlepas dengan acara makan-makan, dan bukan hanya makan sayur saja dan petatas, tapi harus ada babi, karena ini adalah budaya yang sudah mendarah daging bagi saudara-saudara kita di sana. Jadi setiap bakar batu harus ada babi, kalau tidak ada babi itu bukan bakar batu, dan tidak banyak orang yang akan datang, karena menurut mereka itu tidak seru (baca: tidak lengkap). Tapi bakar batu kali ini lain, hanya petatas dengan daun petatas saja dan setelah acara Sabat baptisan oleh kami, hari minggunya kami buat bakar batu itu.

Hal luar biasa yang dilakukan TUHAN adalah ini : di hari minggu itu di gereja katolik hanya 7 orang yang hadir untuk sudah termasuk gembalanya. Mereka tidak mau lagi masuk di gereja itu, dan langsung datang bergabung di acara kami bakar batu yang sangat sederhana itu, malah mereka bawah sayur, petatas untuk bakar batu bersama. Tetapi tindakan ini justru membuat masalah besar dengan pihak gereja Katolik mereka telah bergabung dengan kami, tapi mereka tidak peduli, mereka datang ikut bakar batu itu dan duduk mendengar nasehat Firman yang kami sampaikan ke mereka, malah mereka bilang ke saya kalau saya serius ‘kawin’ (baca: bergabung) dengan mereka, mereka juga serius dalam hal ini karena mereka sudah lama rindu bergabung dalam barisan umat Tuhan yang menanti kedatanganNya. Saya sadari sekalipun susah bagi kaca mata manusia untuk membawa orang lain pada Yesus, tapi bila ada cinta, komitmen serta penyerahan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan, maka hati sekeras apapun yang dimiliki oleh orang lain pasti akan takluk pada Kasih Allah.

Selama acara KKR itu, ada cukup banyak orang-orang sakit yang datang berobat, dan ada begitu banyak jenis penyakit yang saya sendiri tidak tahu penyakit apa. Namun saya percaya bahwa tangan Tuhan sangat besar mengatasi berbagai macam penyakit, ada mama yang menurut saya dapat kanker payudara. Payudaranya sudah luka besar, saya pikir hangus, ternyata tidak, dari rasa gatal dan menjadi luka. Sangat sakit dan bau busuk, dengan pertolongan Tuhan kami terus mencoba mengobatinya dengan ramuan tradisional alias (rampah-rampah woku) daun-daun rempah yang biasa digunakan untuk masakan-masakan khusus orang Manado.

Saya berterima kasih selama KKR itu saya dibantu oleh Eliah Singkoh dan Krestianus Missah (ade ipar saya) dan Tim doa jarak jauh yaitu istri saya Jeane Manusama, Charles Mandagi dan Lazarus Karma yang juga sama-sama di pedalaman namun mereka tinggal cukup jauh dari tempat acara itu. KKR berjalan dengan baik tidak ada ancaman-ancaman seperti yang pertama kali kami masuk mereka berusaha untuk membunuh kami, tapi sekarang mereka adalah saudara-saudara kami.

Di tengah-tengah kesibukan kami dalam pelayanan ke kampung-kampung dalam memberikan pelajaran Alkitab dan pendekatan dengan masyarakat, kami juga sibuk dengan kegiatan akademis di Ndugundugu, karena kami sudah buka TK dan SD Advent Ndugundugu atau ASAP (Aiga Sonowi Academy Papua ) Aiga Sonowi= Tuhan Allah. Setiap hari kami harus mandikan semua siswa, ajar mereka untuk sikat gigi, ajar mereka untuk menjaga kesehatan mereka, anak laki – laki ditangani oleh Lazarus Karma, Eli dan Kres, sementara anak perempuan oleh Jeane. Jadi hal inilah yang saya tanamkan ke guru-guru saya bahwa harus lebih banyak kasih dan kesabaran dalam pelayanan, memang tidak muda untuk melakukan hal-hal ini, namun itulah pelayanan yang Tuhan tuntut buat kami. Sering kami sudah buat yang terbaik bagi masyarakat, tapi bukannya dapat terima kasih mama atau bapa, tapi dapat makian khas masyrakat kampung itu seperti BABI KO!! dan lain sebagainya. Istri saya sering alami itu, namun pelayanan tanpa penderitaan atau kesusahan itu bukanlah pelayanan.

Sebagai hamba Tuhan dan Missionary kami yang ada di Ndugundugu bangga dengan kesusahan yang kami alami, baik dari masyarakat, dari anggota gereja, iklim yang membuat kami setiap hari kedinginan dan hampir setiap hari basah dalam pelayanan, tahan lapar karena tidak ada pesawat, tidak ada toko atau kios untuk beli makanan, tapi itulah pelayanan. Hal ini justru harus kami alami supaya kami juga ikut ambil bagian dalam penderitaan Yesus dalam memberitakan kabar selamat ini. Saya selalu bilang ke teman-teman guru dan istri saya bahwa kapan lagi kita buat yang terbaik bagi Yesus untuk menyenangkan hatiNya? Sekaranglah waktunya.

Puji Tuhan sekolah ASAP yang walaupun hanya gedung darurat, tampa meja dan kursi, tapi waktu pemeriksaan dari P dan P pada bulan Januari kemarin, sekolah kita dapat pujian dari mereka karena sistem belajar mengajar kami lain dari yang lain menurut mereka. Malah mereka minta saya selaku kepsek untuk datang ke dinas untuk ambil NSS, pada hal untuk dapat NSS ini cukup susah juga birokrasinya. Tuhan terlalu baik kalau kita punya komitmen dalam pelalayanan. Kami tidak sempurna, banyak kelemahan. Kami mohon dukungan doa saudara-saudara sekalian supaya Tuhan buka jalan untuk pembagunan Gereja, Pastori, Sekolah dan Klinik di desa Agapa.

I Korintus 15:58 : “Karena itu saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.

Posted by Advent in 07:23:00 | Permalink | Comments (1) »

Thursday, February 12, 2009

Kesaksian dari Husagama

TERIMA KASIH TUHAN

“PENYERAHAN ALAT-ALAT PERJAMUAN BAGI JEMAAT PIONIR HUSAGAMA”

Kolom Kesaksian…………oleh Nicko S.




Impian untuk mempunyai alat-alat perjamuan akhirnya tercapai juga. Jemaat pionir husagama yang merupakan jemaat baru kini telah mempuyai alat-alat perjamuan sendiri.

Pergumulan doa yang mendalam akhirnya Tuhan menghendaki apa yang umat-umatnya inginkan. Dengan berkat Tuhan penyerahan alat-alat perjamuan yang disumbangkan bagi jemaat Pionir Husagama ini pun dapat diserahkan dan langsung diterima oleh perwakilan yang diutus oleh jemaat Pionir Husagama untuk menerima alat-alat perjamuan ini.

Setelah berjalan selama + setengah hari ke Wamena Kota, akhirnya para utusan pun dapat sampai di rumah pastori.

Dengan tersenyum bahagia keluarga pendeta menerima para utusan dan siap mengerahkan alat-alat perjamuan kepada mereka. Penyerahan bahan-bahan perjamuan ini dilakukan oleh pendeta Tonny Mayai,S.Th.

Selaku pendeta Wilayah Pegunungan Tengah, dan langsung diterima oleh Moses Lokon, Sekertaris Jemaat dan kemudian diserahkan kepada kedua diakon yaitu bapak Timaro Lokon dan Nawene Lokon yang merupakan utusan yang datang ke Wamena Kota khusus untuk menerima alat-alat perjamuan mewakili anggota-anggota jemaat yang ada di jemaat Pionir Husagama.

Alat-alat perjamuan yang diserahkan adalah berupa 38 potong handuk, 20 buah loyang (baskom), 1 buah ember besar, 1 buah gayung, dan 2 buah piring roti.

Semua ini disumbangkan untuk jemaat Pionir Husagama yang merupakan jemaat pelayanan paling tinggi di Wilayah Pegunungan Tengah dengan jarak tempuh 11 – 12 jam berjalan kaki.

Baskom.jpg

Setelah menyerahkan alat-alat peramuan itu, pendeta T. Mayai, S.Th. selaku pendeta Wilayah mewakili semua tua-tua jemaat dan semua anggota jemaat di Wilayah Pegunungan Tengah menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Saudara-saudari seiman yang telah diberkati oleh Tuhan dan dapat membagikan berkat itu bagi saudara-saudari kita di Wilayah Pegunungan Tengah.

Terima kasih secara khusus disampaikan kepada Saudara Billy Bindosano, Jhon Duwiri, dan Jhonston Sasarari untuk kontribusi alat-alat perjamuan yang telah disumbangkan bagi jemaat Husagama ini.

Doa pendeta dan umat-umat Tuhan yang ada di Wilayah Pegunungan Tengah “Kiranya Tuhan memberkati keluarga Saudara masing-masing dan pekerjaan yang Tuhan telah percayakan, Kami menunggu kedatangan Saudara-Saudara di Wamena dan lebuh khusus di Jemaat Pionir Husagama.

Sekretaris.jpg

Dalam penyerahan ini diharapkan sumbangan yang diberikan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya yaitu untuk tujuan-tujuan yang suci (pejamuan suci).

Setelah menerima alat-alat perjamuan utusan langsung kembali ke Sogokmo dan rencananya akan berjalan kembali ke Husagama pada hari Jumat tanggal 06 Pebruari 2009. Namun harus menunggu Pastor JI SUNG BE dan rombongan misionari yang akan melakukan pelayanan di Wilayah Husagama.

Kiranya Tuhan memberkati kita semua lewat berkat-berkat yang Tuhan titipkan bagi kita semua. Amin…

Posted by Advent in 10:25:30 | Permalink | No Comments »

Monday, January 19, 2009

PEMERINTAH MEMBENTUK PANITIA PERAYAAN INJIL MASUK TANAH PAPUA

PEMERINTAH MEMBENTUK PANITIA

PERAYAAN INJIL MASUK TANAH PAPUA


Bertempat di Sasana Wio, Kamis, 15/01, Sekda Kabupaten Jayawijaya, Drs. Thomas Ameng membuka sekaligus memimpin Rapat Pembentukan Panitia HUT Masuknya Pekabaran Injil di Tanah Papua yang ke-154 Tingkat Propinsi Papua di Wamena dengan visi mewujudkan Papua Tanah Damai.

Pertemuan ini dihadiri oleh para pemimpin dan tokoh agama dari berbagai unsur, diantaranya pemimpin Agama Kristen Protestan, Katholik, Islam, Budah dan Hindu yang berada dibawah Forum Konsultasi Para Pemimpin Agama (FKPPA) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Papua Tanah Damai merupakan hasil prakarsa dari sekitar empat puluh unsur kunci yang menentukan gerak langkah kehidupan di tanah Papua ini. Unsur-unsur tersebut adalah Organisasi Non Pemerintah, Agama, Politisi, Masyarakat Adat, Pemerintah, Media Masa dan Akademisi di Jayapura sejak tahun 2002 silam.

Perayaan Hari Masuknya Injil di Tanah Papua setiap tanggal 05 Pebruari ini dikenal sekarang dengan Hari Pekabaran Injil (HPI) sekaligus Hari Papua Tanah Damai, dan oleh Pemerintah Provinsi Papua telah ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional

“Even yang akan dilaksanakan pada tanggal 05 Pebruari 2009 nanti ini melibatkan semua unsur agama, Baik Kristen Protestan, Katholik, Islam, Hindu, Budah dan bahkan termasuk yang tidak memiliki agama” lanjut Sekda.

“Sebab baik mereka yang memiliki agama maupun tidak memiliki agama tentunya menginginkan adanya kedamaian”tegasnya lagi.

Sesuai hasil keputusan rapat FKPPA Propinsi Papua pada tanggal 08 Mei 2008 di Jayapura, bahwa Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya di tetapkan sebagai tempat pelaksanaan perayaan Ibadah syukur Hari Papua Tanah Damai 5 Pebruari 2009.

Posted by Advent in 02:30:54 | Permalink | No Comments »

KESAKSIAN DALAM PELAYANAN IMAN DI PULAU NUMFOR

KESAKSIAN DALAM PELAYANAN IMAN DI PULAU NUMFOR

Oleh : Ev. Herry Regu

Ev. Herry Regu saat ini menjadi seorang TSPM di Pulau Numfor yang telah mengabdi sejak tanggal 03 September 2008 membawahi CSS Kameri dan beberapa kampung tempat pelayanan di Pulau Numfor.

P

ulau Numfor terletak diantara Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Biak-Numfor. Agama mayoritas di pulau ini adalah Gereja Kristen Injili (GKI).

Sementara keluarga-keluarga GMAHK hanya ada 6 (enam) keluarga dan ada beberapa keluarga yang tidak termasuk dalam jumlah ini oleh karena hanya istri atau suami saja yang menjadi anggota Advent. Jumlah keseluruhan anggota GMAHK di pulau ini sebanyak 21 anggota babtisan.

Adapun bangunan gereja Advent terletak di Numfor Barat, tepatnya di desa Kameri distrik Numfor Barat. Bangunan gereja ini telah di bangun oleh beberapa orang yang di mulaikan oleh Pdt. Yotam S. Bindosano (Sekretaris Konferens sekarang) pada tahun 1998 dan di resmikan oleh Pdt. F. Kafiar (Ketua DMP saat ini) pada tahun 2000 yang pada waktu itu menjabat sebagai pendeta distrik Biak Numfor.

Saya bersama keluarga bersuka cita dan bersyukur kepada Tuhan telah di panggil dan di utus melalui organisasi gereja-Nya dan para tanggal 03 September 2008, kami tiba di pulau ini.

Sebagai seorang penginjil dan sekaligus untuk menggembalakan seluruh umat CSS GMAHK yang berada di pulau ini.

Kami sekeluarga setibanya di pulau Numfor, di sambut dengan penuh suka cita oleh seluruh umat anggota CSS GMAHK yang ada, karena sudah sekian lama mereka merindukan dan berdoa agar mereka boleh mendapatkan seorang yang akan menggembalakan mereka dan doa mereka saat itu telah terjawab oleh yang empunya pekerjaan ini.

Setelah 3 (tiga) minggu dalam pelayanan, kami mencari peminat untuk memberikan pelajaran Alkitab dan kmi mendapatkan 15 orang yang mendaftarkan diri mereka sebagai pelajar alkitab.

Kami pun mengadakan pertemuan untuk belajar Alkitab dan berkumpul seminggu sekali. Diantara pelajar-pelajar alkitabini, ada 5 (lima) orang yang menyatakan dirinya ingin untuk menerima Yesus dan pada tanggal 22 Nopember 2008, ke-5 jiwa tersebut akhirnya dibabtiskan oleh Pdt. O. Wally yang saat itu sebagai Pdt. Jemaat Induk Yenbepioper-Biak Barat. Proses babtisan dilaksanakan di Pantai Asaibori Numfor.

Pelajaran Alkitab ini sendiri belum selesai dan masih berlangsung dan ada kemungkinan para pelajar Alkitab akan bertambah. Kini anggota babtisan telah berjumlah 26 orang.

Yang perlu kami informasikan adalah, pada penyambutan tutup-buka tahun 2008 ke 2009 tanggal 01 Januari 2009 lalu, kami merasa dikuatkan dengan adanya kunjungan umat-umat Tuhan dari Jemaat Wamena Kota diantaranya Keluarga F. Rumbiak dan Tim Redaksi Buletin PA Wamena, Kel. N. Rumbiak serta keluarga lainnya dari kota Jayapura yakni, Keluarga Rumbiak-Pawere serta keluarga-keluarga lainnya yang tidak sempat kami sebutkan.

Pada acara penyambutan Tutup-Buka Tahun di pulau Numfor jemaat CSS Kameri, kami di kuatkan dengan Firman Tuhan yang disampaikan oleh Bapak Fredrik Rumbiak.

Selain ini, kami pun mendapatkan bantuan sumbangan sebuah Ganzet dari Keluarga Pawere yang diterima secara simbolis oleh Pemimpin SS Cabang Kameri, bapak S. Korwa.

Setelah selesai ibadah, kami mengadakan ramah-tamah sederhara (makan bersama) di rumah keluarga Bapak Kapisa (salah seorang pelajar alkitab yang baru dibabtiskan).

Kami umat-umat Advent di pulau Numfor berdoa agar keluarga yang telah membantu kami, akan diberkati oleh Tuhan.

Kami juga mau menyampaikan turut berduka cita yang mendalam bagi Keluarga Besar Kapisa-Korwa, dimana ibu terkasih dari Pimpinan SS, bapak Korwa yang merupakan anggota GMAHK CSS Kameri pada hari Minggu malam, tanggal 03 Januari 2009 telah di panggil oleh Tuhan mendahului kami sekalian. Kiranya keluarga yang berduka akan mendapatkan penghiburan yang sejati hanya dari Tuhan kita Yesus Kristus.

Adapun rencana CSS Kameri dan umat-umat Tuhan di Pulau Numfor ini, jika Tuhan berkehendak, kami akan mengadakan Acara Penamatan bagi Pelajar-Pelajar Alkitab pada bulan Maret 2009 mendatang dengan penyerahan Sertifikat sebagai tanda penghargaan dan sekaligus memberikan hadiah bagi masing-masing pelajar alkitab berupa sebuah Alkitab.

Kami pun sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut rencana diadakannya KKR oleh Pdt. S. Gosal pada bulan Juli 2009 mendatang.

Kami sangat membutuhkan dukungan doa dari semua pihak, khususnya umat-umat Tuhan yang berada di Papua dan di manapun berada.

Semoga umat-umat Tuhan akan terus bertambah-tambah dalam menyongsong hari Maranatha. Di tahun 2009 ini, semoga rencana Cabang Sekolah Sabat (CSS) di Pulau Numfor akan di organisir menjadi sebuah jemaat akan terwujud. Kami pun siap membuka ladang-ladang baru sesuai amanat Agung Yesus Kristus dalam Matius 28: 18-20; 24:14) Tuhan memberkati…AMIN!!!—by Herry Regu


Posted by Advent in 02:17:16 | Permalink | Comments (1) »

Thursday, December 25, 2008

PERINGATAN “HARI IBU” Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Wamena Kota

PERINGATAN “HARI IBU”

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Wamena Kota

S

urga ada di bawah telapak kaki ibu. Itulah ungkapan peribahasa yang mengartikan bahwa, seorang ibu akan menjadi pendidik, penjaga, pengajar dan penentu masa depan anak-anaknya.

Seorang ibu, akan selalu menjadi penentu masa depan anak-anak. Jika saja, ibu itu memperlakukan anak-anaknya dengan baik, memperhatikan pakaian mereka, menuntun kepada penyembahan terhadap Tuhan dan memberikan segalanya yang terbaik, maka anak-anaknya akan menjadikannya sebagai ibu yang sangat dihormati. Namun, bagaimana jika sebaliknya?

Sabat, 20 Desember 2008, menjadi hari sabat yang di khususkan untuk mengenang para kaum ibu di Jemaat Wamena Kota.

Sejak pagi, para ibu-ibu yang berdatangan dari rumah menuju halaman gereja semua terlihat cantik-cantik dengan berbagai macam baju kebaya.

Memang, sabat ini, dalam memperingati Hari Ibu, semua ibu-ibu akan mengambil bagian dalam rangkaian acara kebaktian Sabat.

Acara Sekolah Sabat yang dimulaikan tepat pukul 09.00 WIT, di pimpin oleh Ibu Erna Tutupoly yang di dampingi oleh Ibu Olga Sinai dan Bapak Naftali Rumbiak.

Khusus acara diskusi SS, semua ibu-ibu yang telah ditunjuk, menggantikan pemimpin sekolah sabat pada masing-masing kelas.

Terlihat, di Kelompok sebelah kiri, di pimpin oleh Ibu Lamsyah Titalessy, kelompok Tengah di pimpin oleh Ibu Dimara dan ibu Sokoy dan di sebelah kanan di pimpin oleh Ibu Nur Bolloy.

Sementara di kelompok Pemuda, dibawah pimpinan sdri. Katline Soindemi mengadakan perlawatan dan pelayanan di Lembaga Pemayarakatan Wamena.

Setelah diskusi sekolah sabat, dilanjutkan dengan penyematan bunga, sebagai acara spesial. Dimana, masing-masing anak-anak, dan para suami dipersilahkan menyematkan bunga kepada orang tua/ibu/istri-istri.

Anak-anak remaja, terlihat begitu antusias dalam menyematkan bunga kepada orang tua mereka, dan ada yang sampai menangis.

Setelah penyematan bunga, ada 5 ibu-ibu yang mendapatkan bingkisan oleh-oleh dari Ketua BWA, Ibu S. Wullur. Bingkisan tersebut dibagikan kepada Ibu Jikwa, ibu Kogoya, Ibu Paulina, Nenek Rumbiak, dan Nenek Bolloy.

Acara khotbah siang itu dibawakan oleh Ibu Ellen Mayai-Repasi. Dalam khotbahnya, ditekankan mengenai Pengorbanan Seorang Ibu, yang rela menjadi pembantu di rumah anak kandungnya demi menggendong seorang cucunya.

Dalam pergumulan seorang ibu, ia di usir oleh anak kandungnya dan akhirnya, sang ibu ini meninggal kedinginan di terminal bus.

Vertical Scroll: SELAMAT HARI IBU—22 DESEMBER 2008 Hari Ibu,  dimana dalam 1 hari kaum perempuan dimanja dan dibebaskan dari tugas  rutin sehari-hari yang dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak,  merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya. Di Indonesia dirayakan  pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.  Dibeberapa negara lain misalnya Amerika, Australia, Kanada, Jerman,  Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong juga  merayakan Hari Ibu atau Mother’s Day pada hari Minggu di pekan kedua  bulan Mei. Sedangkan di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah,  diperingati setiap bulan Maret. Makna yang dapat kita ambil : “ Sudahkan  kita mengucapkan terima kasih atas cinta kasihnya dalam kehidupan kita?  Salah satu pemberian terbaik yang dapat diberikan seorang anak kepada  ibunya adalah “DOA”, “CINTA” dan “PENGHORMATAN”dengan keikhlasan dan  kejujuran.(Int) Kebaktian sabat ini begitu bermakna bagi kita semua, khususnya orang-orang muda, anak-anak remaja dan juga para bapa-bapa.

Pada kegiatan sore harinya, ibu-ibu mengadakan acara MamaMia dengan menampilkan peserta anak-anak dalam membawakan lagu pujian.

Rangkaian lagu-lagu pujian di bawakan oleh adik-adik pra-remaja.

Adik Lovenia, membawakan lagu, “Ya Aba, Bapa”, adik Jesica Wambrauw, Gaby Lintjewas, Ella Lintjewas, dan Lenny Tutupoly.

Acara Sabat Spesial Hari ibu ini barakhir dan ditutup dengan renungan Tutup Sabat oleh bapak Naftali Rumbiak.

Tuhan mengetahui hati manusia, jika saja Saudara dan saya dapat merasakan beban yang ditanggung oleh seorang ibu, kita akan lebih menghormatinya. Pengorbanan Yesus pun melebihi apa yang dapat dilakukan oleh seorang ibu, Mari kita ucapkan terima kasih kepada ibu/istri/orang tua kita, karena mereka telah memberikan yang terbaik bagi kita sekalian. Tuhan memberkati!(NS)

7 komentar:

  1. INJIL KEKAL
    Oleh sebab itu ada Injil Kekal dan Pekabaran 3 Malaikat Wahyu 14:6. Dalam Injil ada kuasa besar untuk melewati penghakiman. Ini harus jadi perhatian kita, karena bila tidak bisa lewati penghakiman, maka kita tidak dapat hidup. Itulah sebabnya memahami Injil adalah sangat penting.

    BalasHapus
  2. Selama acara KKR itu, ada cukup banyak orang-orang sakit yang datang berobat, dan ada begitu banyak jenis penyakit yang saya sendiri tidak tahu penyakit apa. Namun saya percaya bahwa tangan Tuhan sangat besar mengatasi berbagai macam penyakit, ada mama yang menurut saya dapat kanker payudara. Payudaranya sudah luka besar, saya pikir hangus, ternyata tidak, dari rasa gatal dan menjadi luka. Sangat sakit dan bau busuk, dengan pertolongan Tuhan kami terus mencoba mengobatinya dengan ramuan tradisional alias (rampah-rampah woku) daun-daun rempah yang biasa digunakan untuk masakan-masakan khusus orang Manado.



    Saya berterima kasih selama KKR itu saya dibantu oleh Eliah Singkoh dan Krestianus Missah (ade ipar saya) dan Tim doa jarak jauh yaitu istri saya Jeane Manusama, Charles Mandagi dan Lazarus Karma yang juga sama-sama di pedalaman namun mereka tinggal cukup jauh dari tempat acara itu. KKR berjalan dengan baik tidak ada ancaman-ancaman seperti yang pertama kali kami masuk mereka berusaha untuk membunuh kami, tapi sekarang mereka adalah saudara-saudara kami.

    BalasHapus
  3. Puji Tuhan sekolah ASAP yang walaupun hanya gedung darurat, tampa meja dan kursi, tapi waktu pemeriksaan dari P dan P pada bulan Januari kemarin, sekolah kita dapat pujian dari mereka karena sistem belajar mengajar kami lain dari yang lain menurut mereka. Malah mereka minta saya selaku kepsek untuk datang ke dinas untuk ambil NSS, pada hal untuk dapat NSS ini cukup susah juga birokrasinya. Tuhan terlalu baik kalau kita punya komitmen dalam pelalayanan. Kami tidak sempurna, banyak kelemahan. Kami mohon dukungan doa saudara-saudara sekalian supaya Tuhan buka jalan untuk pembagunan Gereja, Pastori, Sekolah dan Klinik di desa Agapa.

    BalasHapus
  4. "seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara mereka,

    seperti engkau ini; Aku akan menaruh firmanKu dalam mulutNya dan

    Ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan

    kepadaNya"......(Ulangan 18:18).



    Ayat tsb seringkali ditafsirkan sebagai mohamad dalam Alkitab karena.

    Pandangan tsb awalnya dilontarkan oleh Ahmad Deedat thn 1975. Siapa Ahmad

    Deedat akan saya kirim scr terpisah.



    Ungkapan: "dari antara SAUDARAMU" adalah ungkapan yang biasa

    dalam kalangan Yahudi, artinya: "dari antara kaummu sendiri".



    Perhatikan juga Ulangan 18:15: " ...... dari TENGAH-TENGAHMU,

    dari antara SAUDARA-SAUDARAMU ......"

    BalasHapus
  5. Mungkin adalah berita baru bagi para pembaca bahwa terjemahan bagian Alkitab pertama dalam bahasa non-Eropa yang digunakan untuk penginjilan adalah Injil Matius dalam bahasa Melayu tingkat tinggi, yang terbit sekitar tahun 1629. Versi tersebut diterjemahkan oleh Albert Cornelisson Ruyl atau Ruil. Sayang sekali, tidak ada sumber-sumber yang menceritakan tentang penerjemah tersebut. Namun ada kemungkinan bahwa dia adalah pegawai United East India Company pada waktu itu. Kitab tersebut diterbitkan oleh Jan Jacobsz Palenstsyn, di Enckhuysen, berisi Injil dalam bahasa Belanda dan bahasa Melayu yang diletakkan sejajar/berdampingan. Kolom sebelah kiri adalah Injil dalam bahasa Belanda yang ditulis dengan huruf hitam, sedangkan di sebelah kanan adalah Injil dalam bahasa Melayu yang ditulis dengan huruf roman

    BalasHapus
  6. Fakta lain yang menarik dari penerjemahan Alkitab ini adalah biaya penerbitannya yang ditanggung oleh United East India Company, sama seperti semua edisi awal yang diterbitkan dalam bahasa Melayu. Injil-injil lainnya dan Kisah Para Rasul selesai diterjemahkan pada tahun 1051, Injil Lukas dan Injil Yohanes diterjemahkan oleh Jan van Hazel atau Hazel, Direktur United East India Company yang pernah belajar bahasa Melayu ketika ia tinggal di Timur. Versinya disiapkan untuk dicetak oleh Justus Heurnius, seorang menteri Belanda yang kemudian menerjemahkan Kisah Para Rasul. Psalter diterjemahkan tahun 1652, dan Perjanjian Baru, versi terbaru karya Daniel Brouwerius, pada tahun 1668. Semua kitab tersebut berisi teks dalam bahasa Belanda yang diletakkan bersebelahan dengan teks dalam bahasa Melayu. Injil dan Kisah Para Rasul dalam versi tersebut dicetak ulang di Oxford 9 tahun kemudian atas biaya Yang Mulia Robert Boyle, salah seorang anggota Komite East India Company dan direktur Society for the Propagation of The Gospel yang telah menerbitkan kitab Perjanjian Baru versi Massachussetts tahun 1661 dan Alkitab tahun 1663, yang disiapkan oleh John Eliot.

    BalasHapus
  7. Tahun 1731, versi lain dari Perjanjian Baru dipersiapkan, sebagian besar oleh Melchior Leidekker dengan bantuan orang-orang Melayu asli yang berpendidikan. Alkitab terjemahan ini muncul dua tahun kemudian dan dicetak dengan huruf roman. Tetapi di tahun 1758, berdasarkan petunjuk Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Alkitab diterbitkan dalam huruf Arab, karena hanya sedikit penduduk Melayu yang dapat membaca huruf selain huruf Arab.

    Awal abad 19, the British and Foreign Bible Society telah didirikan, dan beberapa tahun kemudian telah membentuk Auxiliary Bible Society di banyak tempat di dunia. Di Calcuta khususnya, sangat bersemangat; dan pada tahun 1814 lembaga ini mencetak satu edisi yang terdiri dari 3.000 kopi Perjanjian Baru berbahasa Melayu di Serampore.

    * Penjelasan lebih jauh mengenai kemampuan baca dari beragam tingkat populasi dan wilayah administratif dapat ditemukan di halaman 95 Indisch Verslag tahun 1932 di Statistich Faaroversicht van Nederlands Indie over het Faar 1931.

    Dan meneruskannya ke Amboina. Teks ini sama dengan teks pada tahun 1731. Pada tahun 1815 dipesan satu edisi Alkitab yang terdiri dari 5.000 kopi dan cetakan berikutnya dari Perjanjian Baru yang terdiri dari 3.000 lebih.

    Pada tahun 1820, the Netherlands Bible Society mempublikasikan satu edisi dari Perjanjian Baru yang sama dalam naskah berbahasa Arab. Ini diikuti oleh Alkitab dalam naskah yang sama pada tahun 1824, British and Foreign Bible society telah mencetak kedua edisi ini baik dalam bahasa Arab dan maupun dalam huruf Romawi tiga tahun lebih awal.

    BalasHapus